Matius 5:13
Garam dunia dan terang dunia
5:13 "Kamu adalah garam dunia 1 . Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Matius 5:15
5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Matius 7:23
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu 2 ! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Matius 8:10-11
8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini 3 tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.
8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
Matius 10:18
10:18 Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Matius 17:17
17:17 Maka kata Yesus:
"Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat 4 , berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
Matius 19:9
19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah 5 , lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."
Matius 25:26
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
Matius 26:69
Petrus menyangkal Yesus
26:69 Sementara itu Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu."
1 Full Life: GARAM DUNIA.
Nas : Mat 5:13
Sebagaimana garam diperlukan untuk melezatkan dan mencegah makanan
dari pembusukan, demikian pula orang percaya dan gereja harus merupakan
teladan yang saleh di dalam dunia dan harus melawan kebobrokan moral dan
kecurangan yang nyata dalam masyarakat.
- 1) Gereja yang menjadi suam, yang memadamkan kuasa Roh Kudus dan tidak
lagi melawan suasana yang kini meliputi dunia akan "dimuntahkan" oleh
Allah
(lihat cat. --> Wahy 3:15-16).
[atau ref. Wahy 3:15-16]
- 2) Sebagai akibatnya mereka akan "dibuang dan diinjak orang"; yaitu,
orang percaya yang suam, bersama keluarga mereka, akan dihancurkan oleh
cara hidup dan nilai-nilai masyarakat yang tidak beriman
(Ul 28:13,43,48; Hak 2:20-22).
2 Full Life: AKU TIDAK PERNAH MENGENAL KAMU.
Nas : Mat 7:23
Kata-kata Kristus ini dengan jelas menyatakan bahwa seorang pendeta
mungkin saja memberitakan Injil di dalam nama Kristus, mengusir setan dan
mengadakan mukjizat sedangkan mereka sendiri tidak mempunyai iman yang
menyelamatkan di dalam Kristus.
- 1) Alkitab mengajarkan bahwa pemberitaan Injil yang berapi-api,
semangat demi kebenaran serta mukjizat dewasa ini dapat diadakan di
bawah pengaruh dan kuasa Iblis. Paulus mengingatkan bahwa "Iblispun
menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil,
jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran"
(2Kor 11:14-15; bd. Mat 24:24). Paulus menerangkan bahwa urapan
yang tampaknya penuh kuasa dapat merupakan "pekerjaan Iblis" (lih.
2Tes 2:9-10; Wahy 13:3,12;
lihat art. GURU-GURU PALSU).
- 2) Sering kali Allah meniadakan kegiatan Iblis dalam guru palsu ini
untuk menyelamatkan atau menyembuhkan mereka yang dengan sungguh-sungguh
menanggapi Firman Allah (lih. Fili 1:15-19). Allah senantiasa
menginginkan bahwa mereka yang memberitakan Injil hidup benar (lih.
1Tim 3:1-7); namun apabila ada seseorang yang jahat atau tidak
bermoral memberitakan Firman Allah, Allah tetap dapat bekerja di dalam
hati orang yang menerima Firman-Nya dengan penyerahan kepada Kristus.
Allah tidak mendukung seorang pengkhotbah yang tidak benar, namun Dia
tetap akan mendukung kebenaran alkitabiah dan mereka yang menerima
kebenaran itu dengan iman.
3 Full Life: IMAN SEBESAR INI.
Nas : Mat 8:10
Iman perwira Romawi itu melampaui iman yang dilihat Yesus di
kalangan orang Yahudi karena memadukan keprihatinan penuh kasih sayang
terhadap orang lain dengan kepercayaan yang besar pada Kristus. Kisah ini,
bersama dengan penerapan terhadap orang Yahudi yang kurang percaya akan
Kristus sendiri (ayat Mat 8:11-12), mengingatkan kita bahwa kita
mungkin tidak diikutsertakan dari apa yang sedang dilakukan Allah karena
menganut tradisi manusia atau karena tidak percaya akan kuasa Kerajaan
Allah.
4 Full Life: YANG TIDAK PERCAYA DAN SESAT.
Nas : Mat 17:17
Ayat ini mencerminkan penilaian yesus terhadap murid dan gereja yang
gagal melayani orang lain dengan kuasa Kerajaan Allah
(lihat art. KERAJAAN ALLAH).
- 1) Kegagalan untuk membebaskan orang yang ditindas oleh Iblis atau
setan-setan (ayat Mat 17:15-21) menunjukkan kekurangan iman,
ketidakmengertian dan kekurangan kekuasaan rohani (ayat
Mat 17:17,20-21; Mr 9:29).
- 2) Tujuan Roh Kudus dalam mencatat kisah-kisah yang terdapat dalam ayat
Mat 17:14-21 bukan saja menekankan bahwa Yesus mengusir setan-setan,
tetapi juga bahwa Ia menginginkan murid-murid-Nya melakukan hal yang
sama (ayat Mat 17:20-21;
lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).
Yesus sangat kecewa dan terluka hati-Nya ketika umat-Nya gagal untuk
berperan serta dalam pelayanan-Nya melawan kuasa Iblis
(lihat cat. --> Mat 10:1;
[atau ref. Mat 10:1]
Mat 10:8; Mr 9:28-29; Luk 9:1;
lihat cat. --> Yoh 14:12).
[atau ref. Yoh 14:12]
5 Full Life: KECUALI KARENA ZINAH.
Nas : Mat 19:9
Kehendak Allah bagi pernikahan adalah satu pasangan, satu pernikahan
untuk seumur hidup (ayat Mat 19:5-6;
lihat cat. --> Kej 2:24;
lihat cat. --> Kid 2:7;
lihat cat. --> Kid 4:12;
lihat cat. --> Mal 2:14).
[atau ref. Kej 2:24; Kid 2:7; 4:12; Mal 2:14]
Terhadap peraturan ini Yesus memberikan satu perkecualian yaitu "zinah".
Perzinahan (Yun. _porneia_) meliputi segala macam bentuk kebejatan seksual
(bd. Mat 5:32). Oleh karena itu, perceraian diizinkan apabila telah
terjadi kebejatan seksual. Berikut ini ada beberapa fakta alkitabiah yang
penting mengenai perceraian.
- 1) Ketika Yesus mengecam perceraian dalam ayat Mat 19:7-8, yang
dikecam-Nya bukanlah perpisahan karena zinah, melainkan perceraian yang
diizinkan dalam masa PL jikalau suami menemukan bahwa istrinya tidak
perawan lagi setelah upacara pernikahan diadakan (Ul 24:1-4). Allah
menginginkan agar dalam kasus semacam itu pasangan suami istri tetap
bersatu. Akan tetapi, Ia mengizinkan perceraian dalam kasus semacam itu
karena orang sudah keras hatinya (ayat Mat 19:7-8).
- 2) Dalam kasus perzinahan sesudah pernikahan, hukum PL mengizinkan
terputusnya hubungan pernikahan itu dengan menghukum mati kedua pihak
yang bersalah (Im 20:10; Ul 22:22). Tentu saja, hal ini akan
membebaskan orang yang tidak berdosa untuk menikah kembali (Rom 7:2;
1Kor 7:39).
- 3) Di bawah perjanjian yang baru syarat-syarat bagi orang percaya sama
saja. Sekalipun perceraian adalah peristiwa yang menyedihkan,
ketidaksetiaan dalam hubungan pernikahan merupakan dosa yang begitu
kejam terhadap pasangan dalam pernikahan. Kristus menyatakan pihak yang
tidak bersalah berhak untuk mengakhiri pernikahan itu dengan menceraikan
pasangannya.
- 4) Uraian Paulus dalam 1Kor 7:12-16 mengenai pernikahan dan
pembelotan menunjukkan bahwa pernikahan dapat dibatalkan juga apabila
pasangan yang belum beriman pergi meninggalkannya.